Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : admin

WEB Development

IMPLEMENTASI DAN STRATEGI PEMBUATAN WEB-SITE DAN WEB APLIKASI

Strategi implementasi dapat dibagi menjadi empat fase :

Inception Phase

Ini adalah fase pertama yang harus dilewati terlebih dahulu dengan kegiatan pokoknya adalah pemahaman terhadap requirement user terhadap aplikasi dan penentuan rencana proyek yang akan dilaksanakan.

Tujuan dari fase ini adalah :

  1. Menentukan scope dari system yang akan dibangun
  2. Menentukan arsitektur yang akan dipergunakan
  3. Menentukan estimasi biaya dan jadwal untuk proyek

 

Batas akhir dari fase untuk masuk ke fase berikutnya adalah:

  1. Semua orang-orang yang terlibat dalam proyek ini telah setuju dengan scope dan estimasi jadwal yang telah ditentukan
  2. Semua requirement user sudah dapat dipahami

 

Deliverable yang dihasilkan :

  1. Project plan : Pada proyek ini, proposal yang dikirimkan sebagian besar isinya sudah mencakup project plan dari system yang akan dibangun.
  2. Requirement Document : contoh Pada proyek ini, DPU sudah membuatkan RFP yang dapat dianggap sebagai Requirement Document sebagai dasar untuk pembangunan aplikasi

 

Elaboration Phase

Pada fase ini dilakukan analisa system secara lebih rinci lagi terhadap requirement yang telah didapat. Tujuan dan kegiatan utama dari fase ini adalah :

  1. Menentukan spesifikasi fungsi secara lebih rinci lagi
  2. Melakukan prototyping aplikasi sehingga spesifikasi fungsi dapat diperoleh secara rinci sebagai dasar untuk melakukan implementasi

 

Batas akhir dari fase untuk masuk ke fase berikutnya adalah :

  1. Spesifikasi fungsi sudah disepakati atau ditanda tangi sebagai dasar untuk melakukan implementasi

 

Deliverable yang dihasilkan :

- Functional Specification : Berisi penjelasan rinci dari user requirement yang menggambarkan fungsi-fungsi apa saja yang akan ada di dalam system secara details.

 

Construction Phase

Pada fase ini dilakukan implementasi code berdasarkan spesifikasi fungsi yang telah dihasilkan pada tahapan sebelumnya. Tujuan dan kegiatan utama dari fase ini adalah :

- Implementasi code (coding)

- Mempersiapkan dokumen User Acceptance Test

 

Batas akhir dari fase untuk masuk ke fase berikutnya adalah :

- Aplikasi sudah selesai dibangun berdasarkan spesifikasi fungsi

 

Transition Phase

Pada fase ini dilakukan deployment aplikasi pada environment user.

Tujuan dan kegiatan utama dari fase ini adalah :

  1. Melakukan deployment dari aplikasi yang sudah dibuat: Deployment dilakukan di tempat user dengan asumsi semua infrastruktur telah tersedia. Pihak Pengembang hanya meng-install aplikasi berdasarkan code yang telah dibuat.
  2. Melakukan pelatihan atau user training: Tujuan pelatihan adalah agar user lebih memahami ciri dan perilaku sistem yang dibangun dan mengerti bagaimana pemakaiannya. Dengan pelatihan ini diharapkan pemakai membutuhkan lebih sedikit waktu untuk beralih dari sistem saat ini ke sistem yang baru. Pelatihan dilakukan dengan tutorial aplikasi dan praktek langsung serta simulasi disertai dengan penjelasan
  3. Melakukan User Acceptance Test: User Acceptance Test dilakukan oleh kedua pihak. Pihak Client akan melakukan testing aplikasi dan melakukan serah terima melalui dokumen User Acceptance Test.
  4. Melakukan bug fixing, jika terdapat suatu kesalahan terhadap aplikasi yang sudah dibuat: Jika terdapat kesalahan (bug) pada waktu pelaksanaan user acceptance test, maka pihak kami akan melakukan bug fixing pada aplikasi
  5. Melakukan migrasi data (jika ada): Migrasi data hanya dilakukan sekali oleh Developer terhadap manual data yang biasanya terdapat pada Worksheet.

Jika semua aktivitas pada fase ini berhasil dijalankan, maka aplikasi ini selanjutnya telah siap untuk Di Jalankan.

 

Manajemen proyek

Untuk menjamin bahwa semua tahapan di atas bisa berjalan lancar, maka ke tujuh tahap di atas dirangkaikan oleh suatu manajemen proyek. Manajemen proyek bukan hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai jaminan bahwa proyek ini selesai tepat waktu sesuai dengan kebutuhan dengan sumber daya yang tersedia. Manajemen proyek ini dimulai dengan diadakannya kick-off pada awal proyek untuk mengkomunikasikan tujuan proyek dan alokasi sumber dayanya ke semua pihak yang terlibat. Sebagai fungsi pengendalian (controlling), maka dilakukan project review secara berkala bersama CUSTOMER untuk memantau kemajuan yang telah dicapai dan menyelesaikan masalah/isu yang mungkin timbul pada saat proyek berjalan. Kedua hal di atas didokumentasikan dalam bentuk Notulen Rapat dan laporan secara berkala.

Seiring dengan meningkatnya pemahaman pengguna terhadap sistem, maka bisa saja terjadi perubahan/penambahan/pengurangan fungsi sistem yang telah disepakati (dokumen desain sistem). Hal ini dapat dilakukan dengan mekanisme di mana perubahan yang diminta akan dibicarakan bersama oleh kedua belah pihak dan Pengguna menandatangani dokumen Perubahan Permintaan. Perubahan permintaan ini bisa saja menyebabkan perlunya dilakukan perubahan terhadap dokumen-dokumen legal yang terkait.

 

Manajemen proyek Tera Multi Teknologi

Dengan fokus kepada implementasi proyek-proyek sistem integrasi, maka Tera Multi teknologi menyadari bahwa keberhasilan suatu proyek ditentukan oleh praktek manajemen proyek yang handal. Dengan demikian, Kami memiliki komitmen yang kuat untuk membangun kompetensi manajemen proyek dengan memadukan unsur teknologi, proses dan sumber daya manusia.

Untuk kemudahan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Tera Global teknologi untuk menjamin keberhasilan proyek, manajemen proyek Tera Multi Teknologi memiliki karakteristik sebagi berikut:

Satu kontak (single point of contact)

Dengan adanya satu kontak, maka komunikasi dan tanggungjawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan proyek ada di tangan manajer proyek, yang dengan dukungan seluruh tim proyek akan:

  1. Mengaplikasikan pendekatan yang tepat sesuai kebutuhan teknis dan non teknis
  2. Secara kontinyu memonitor kualitas, biaya, ketepatan jadwal dan resiko
  3. Mengaplikasikan prosedur perancangan dan pengujian yang tepat
  4. Menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan
  5. Merekomendasikan permintaan perubahan bila diperlukan
  6. Menyelesaikan masalah yang timbul

 

Metodologi yang sudah teruji di berbagai industri

Proses dan prosedur dari manajemen proyek Tera Multi Teknologi dibangun berdasarkan metodologi yang sudah teruji, yaitu Digital Program Methodology (DPM/T). Walaupun metodologi ini pada awalnya digunakan dalam implementasi sistem yang bukan berbasis web.

 

TERA MULTI TEKNOLOGI

Head Office: 
18 OFFICE PARK BUILDING
21th Floor Unit C, Jl. Kebagusan, Pasar Minggu
Kota Adm Jakarta Selatan. DKI Jakarta.
Email : info@trama.id  
Website : https://www.teraglobalteknologi.com/

 

Work Office:
GKM Green Tower Lt.5
Jl. TB Simatupang No.Kav. 89G, Kebagusan, Ps. Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520.

Telp :  -
Whatsapp : +62 822 1097 6660
Emailinfo@trama.id